Ballada Aku Punya Negeri
Ballada jutaan orang mati sepi tanpa ada yang benar-benar perduli
Busung lapar, ibu mencekik anaknya sendiri
Rakyat tak kunjung bangun dari tidurnya
Korupsi, tiada tara
Sampai kiamat nanti hanya TUHAN yang mengerti
Bagaimana mungkin pernah ada kehidupan yang sedemikian tanpa nurani
Belanda menjajah
Orla menindas
Orba menganiaya
Orde Reformasi menyiksa
Ballada aku punya negeri
Ballada bangsa yang dicekik terus tak mati-mati
Bangsa yang tak kenal perlawanan
Karena ustadz-ustadznya menganjurkan kesabaran
Bangsa yang tak tahu pemberontakan
Karena ustadz-ustadznya mengajak sibuk berdzikir membangun kearifan
Bangsa yang tak bisa memahami permasalahan
Karena ustadz-ustadznya juga bukan hanya tak paham peta persoalan,
tapi memang hampir tak pernah mengalami persoalan-persoalan
Rakyat kelaparan, ustadz bilang: tingkatkan iman dan takwa
Rakyat kebingungan, ustadz bilang: bangunlah keluarga sakinah
Rakyat kesakitan, ustadz bilang: orang sabar disayang TUHAN
Rakyat sekarat, ustadz bilang: ambil hikmahnya!
(Emha Ainun Najib)
Ballada jutaan orang mati sepi tanpa ada yang benar-benar perduli
Busung lapar, ibu mencekik anaknya sendiri
Rakyat tak kunjung bangun dari tidurnya
Korupsi, tiada tara
Sampai kiamat nanti hanya TUHAN yang mengerti
Bagaimana mungkin pernah ada kehidupan yang sedemikian tanpa nurani
Belanda menjajah
Orla menindas
Orba menganiaya
Orde Reformasi menyiksa
Ballada aku punya negeri
Ballada bangsa yang dicekik terus tak mati-mati
Bangsa yang tak kenal perlawanan
Karena ustadz-ustadznya menganjurkan kesabaran
Bangsa yang tak tahu pemberontakan
Karena ustadz-ustadznya mengajak sibuk berdzikir membangun kearifan
Bangsa yang tak bisa memahami permasalahan
Karena ustadz-ustadznya juga bukan hanya tak paham peta persoalan,
tapi memang hampir tak pernah mengalami persoalan-persoalan
Rakyat kelaparan, ustadz bilang: tingkatkan iman dan takwa
Rakyat kebingungan, ustadz bilang: bangunlah keluarga sakinah
Rakyat kesakitan, ustadz bilang: orang sabar disayang TUHAN
Rakyat sekarat, ustadz bilang: ambil hikmahnya!
(Emha Ainun Najib)