Bismillah...

Basis Data Terdistribusi


Sistem Komputasi Terdistribusi adalah sejumlah elemen proses yang terkoneksi melalui jaringan komputer dan saling bekerjasama dalam melakukan suatu tugas

Basis Data Teridistribusi adalah kumpulan basis-basis data yang saling berhubungan secara logika dan tersebar pada sebuah jaringan komputer
Sistem Manajemen Basis Data adalah sebuah sistem software yang mengelola basis data terdistribusi

Karakteristik Basis Data Terdistribusi
    # Kumpulan data-data logic (yang dapat digunakan secara bersama) terdistribusi pada beberapa unit komputer yang berbeda.
    # Komputer tersebut terkoneksi ke dalam suatu jaringan komunikasi.
    # Data pada masing-masing unit komputer (work-station) terkontrol oleh suatu DBMS.
    # DBMS pada masing-masing bagian dapat menangani aplikasi-aplikasi local, secara otomatis.
    # Masing-masing DBMS berpartisipasi paling tidak pada satu apliakasi global.

Tipe basis data terdistribusi
Homogen : yaitu sistem dimana setiap tempat menjalankan tipe DBMS yang sama
Heterogen : yaitu sistem dimana setiap tempat yang berbeda menjalankan DBMS yang berbeda, baik Relational DBMS (RDBMS) atau non relational DBMS.

Keuntungan-keuntungan dari database terdistribusi
1. Pengawasan distribusi dan pengambilan data : Sebagai contoh : sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang pemakai pada salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain.

2.Reliability dan availability :
Misal : jika site-site gagal dalam sebuah sistem distribusi, site-site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site.

3. Kecepatan pemrosesan query : Jika sebuah query melibatkan data pada beberapa site, memungkinkan membagi query ke dalam sub query yang dapat dieksekusi dalam bentuk paralel oleh beberapa site. Perhitungan secara paralel mempercepat pemrosesan dari seorang pemakai query.

4. Otonomi lokal : Pendistribusian sistem mengizinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan untuk melatih pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan.

5. Efisien dan fleksibel : Data dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dengan titik di mana data tersebut dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disalin, atau salinannya dapat dihapus.

Kerugian-kerugian dari database terdistribusi
    # Harga software yang mahal : Hal ini disebabkan sangat sulit untuk membuat sistem database distribusi.
    # Kemungkinan kesalahan lebih besar : Site-site yang termasuk dalam sistem distribusi beroperasi secara paralel sehingga menjadi lebih sulit untuk menjamin kebenaran dari algoritma. Adanya kesalahan mungkin tak dapat diketahui.
    # Biaya pemrosesan tinggi : Perubahan pesan-pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai koordinasi antar site.

Faktor - faktor yang dianjurkan untuk digunakan pada basis data terdistribusi yaitu
>> Fragmentasi : Sebuah relasi yang terbagi menjadi beberapa sub-sub relasi  yang disebut dengan fragment, sehingga disebut juga distribusi.

Ada empat alasan untuk fragmentasi :
    # Kebiasaan ; umumnya aplikasi bekerja dengan tabel views dibandingkan dengan semua hubungan data. Oleh karenanya untuk distribusi data , yang cocok digunakan adalah bekerja dengan subset dari sebuah relasi sebagai unit dari distribusi.
    # Efisien ; data disimpan dekat dengan yang menggunakan. Dengan tambahan data yang tidak sering digunakan tidak usah disimpan.
    # Paralel ; dengan fragmen-fragmen tersebut sebagai unit dari suatu distribusi , sebuah transaksi dapat di bagi kedalam beberapa sub queri yang dioperasikan pada fragmen tersebut. Hal ini meningkatkan konkurensi atau paralelisme dalam sistem, sehingga memeperbolehkan transaksi mengeksekusi secara aman dan paralel.
    # Keamanan ; data yang tidak dibutuhkan oleh aplikasi tidak disimpan dan konsukuen tidak boleh di ambil oleh pengguna yang tidak mempunyai otoritas.

Kelemahan fragmentasi
    # Kinerja; cara kerja dari aplikasi yang membutuhkan data dari beberapa lokasi fragmen di beberapa situs akan berjalan dengan lambat.
    # Integritas; pengawasan integritas akan lebih sulit jika data dan fungsional ketergantungan di fragmentasi dan dilokasi pada beberapa situs yang berbeda.

>> Replikasi, DDBMS dapat membuat suatu copy dari fragmen pada beberapa situs yang berbeda

12 Aturan Basis Data Terdistribusi
1. Otonomi Lokal : Tempat dalam sistemterdistribusi sudah harus otonom.
Otonomi berarti : Data lokal adalah miliki DBMS lokal dan di atur sendiri oleh DBMS Lokal Operasi lokal tetap merupakan lokal operasional Semua operasi yang telah diberikan dikontrol oleh DBMS Lokal

2. Tidak adanya campur tangan site pusat : Semua proses pelayanan, manajemen transaksi , pendekteksian deadlock , optimasi queri dan manajemen dari sistem katalog adalah tanggung jawab dari lokal DBMS, dan pusat tidak memiliki wewenang untuk melakukan hal tersebut.

3. Operasi yang berkelanjutan : Fungsi dari DDBMS yaitu adanya perkembangan modular dimana jika terjadi suatu ekspansi jaringan maka proses pembuatan infrastruktur tidak akan mengganggu jalannya operasional suatu data.

4. Lokasi yang mandiri : Kebebasan lokasi sama dengan transparansi lokasi , pengguna bisa mengakses basis data dari banyak tempat. Dalam pengaksesan data tersebut semua data seolah –olah disimpan dekat dengan lokasi pengguna, bukan menjadi masalah tempat dimana data disimpan secara fisik.

5. Kebebasan Fragmentasi : Pengguna dapat mengakses basis data tanpa harus mengetahui bagaimana data tersebut di fragmen

6. Kebebasan replikasi : Pengguna tidak harus mengetahui apakah data telah direplikasi atau tidak dan tidak harus mengakses  suatu salinan tertentu dari item data secara langsung , juga pada saat pengguna melakukan pembaharuan data haruslah detail untuk semua data.

7.  Pemrosesan query terdistribusi : Sistem harus dapat menangani pemrosesan queri yang mereferensi ke suatu data di sejumlah site yang terhubung.

8.  Pemrosesan transaksi terdistribusi : Sistem harus mendukung sebuah transaksi sebagai sebuah unit dari suatu pemulihan data ( recovery) . Dan menjamin bahwa global ataupun lokal transparansi harus sesuai dengan aturan ACID untuk transaksi, contohnya : penamaan, konsistensi, isolasi dan ketahanan ( Automicity,Consistent, Isolation, Defence).

9. Kebebasan perangkat keras : DDBMS harus dapat digunakan di berbagai macam platform perangkat keras.

10.Kebebasan sistem operasi : Sesuai dengan aturan sebelumnya , maka DDBMS juga harus dapat digunakan di berbagai macam platform system operasi.

11. Kebebasan jaringan : Sama halnya dengan aturan sebelumnya , DDBMS harus dapat digunakan di berbagai macam platform jaringan komunikasi yang berbeda.

12. Kebebasan database : DDBMS di bentuk dari local DBMS yang berbeda, yang memungkinkan adanya model data yang berbeda. Dengan kata lain DDBMS harus dapat mendukung adanya system heterogen.