Bismillah...

Enam karakter

Enam karakter mendasar Khawarij :

Pertama: Kaum-khawarij  mudah  menuduh  seorang  muslim  dengan  sebutan  kafir. Berkelindan dengan kelompok khawarij, sangat mudah menuduh seorang muslim  sebagai  pelaku  syirik,  bid’ah,  khurafat  dan  takhayul  yang  semua  itu  adalah ‘kata  halus’  dari  pengkafiran  (Takfir)  dan  bahkan  tidak  jarang  melabelkan  kafir (dengan  jelas)  kepada  orang  lain  yang  tidak  sepaham  dengan  dirinya. Pada  taraf  ini,  layak  disebut  Jama’ah  Takfiriyah  (kelompok  pengkafiran)  yang  hoby menyesatkan dan mengkafirkan kelompok muslim lain selain kelompoknya.

Kedua:  Khawarij dilabeli dengan Pembantai kaum muslim dan perahmat bagi kaum  kafir  (non-muslim). 

Ketiga:  Khawarij  memiliki  banyak  keyakinan  yang  aneh  dan  keluar  dari kesepakatan  kaum  muslimin  seperti  keyakinan  bahwa  pelaku  dosa  besar  dihukumi kafir yang darahnya halal Mereka menuduh kaum muslim yang berziarah kubur Rasulullah dengan sebutan syirik, bid’ah, khurafat  dan  takhayul  yang  semua  itu  sama  dengan  pengkafiran  terhadap  kelompok-kelompok tadi.

Keempat: Khawarij memiliki  jiwa  Jumud  (kaku),  mempersulit  diri  dan mempersempit  ruang  lingkup  pemahaman  ajaran  agama. Banyak hal mereka anggap bid’ah dan  syirik namun dalam penentuannya mereka tidak memiliki tolok ukur yang jelas dan kuat.

Kelima:  Khawarij telah  keluar  dari  Islam  dikarenakan  ajaran-ajarannya  yang telah menyimpang  dari  agama  Islam  yang  dibawa  oleh Nabi, sehingga  keIslaman  mereka  pun  layak  untuk diragukan.

Keenam: Khawarij meyakini  bahwa  “negara  muslim”  (Daar  al-Salam)  jika penduduknya  banyak  melakukan maksiat  dan  dosa  besar maka  mereka  kategorikan sebagai  “negara  zona  perang”  (Daar  al-Harb).  Karena  menurut  mereka  dengan banyaknya perbuatan maksiat, maka berarti penduduk muslim telah keluar dari agama Islam (kafir).

sumber