Bismillah...

Backup & Recovery


Definisi proses backup
Adalah proses pembuatan salinan data  dari basis data ke media penyimpan dan data tersebut dapat digunakan untuk pemulihan ( recovery basis data ) seolah-olah tidak pernah terjadi kerusakan atau kehilangan data

Tugas dba dalam hal backup & recovery
Mengantisipasi & bekerja mengatasi kegagalan basis data yg bersifat umum
Meningkatkan nilai MTBF ( mean time between failure ) yaitu meningkatkan waktu antara kegagalan sistem basis data.
Memastikan bahwa perangkat keras & sistem jaringan tetap handal selama sistem basis data bekerja
Maintenance Sistem Operasi yang mendukun kerja sistem basis data
Mengurangi nilai MTTR ( Mean-Time-To-Recover )
Meminimalisir data yang hilang.

Jenis backup berdasarkan objek
Physical Backup
Merupakan salinan dari berkas fisik yang digunakan dalam menyimpan dan memulihkan basis data. Terdiri dari datafile, controlfile, archived redo log.
Logical Backup
Biasanya memuat data-data logika (misal tabel, prosedur atau fungsi) yang diekspor dari basis data dan disimpan dalam bentuk berkas biner agar kemudian hari dapat diimport kembali

Jenis kegagalan ( failure ) basis data
Statement failure : kegagalan dalam operasi basis data tunggal ( select, insert, update dan delete )
User Process Failure : Kegagalan suatu sesi basis data pengguna.
Network Failure : Koneksi ke basis data terputus
User Error : misal: pengguna berhasil menyelesaikan suatu operasi tertentu, tetapi tidak sesuai harapan.
Instance Failure : Basis data tiba-tiba gagal ( mengalami shutdown ) tanpa diharapkan oleh administrator dba
Media Failure : Satu atau lebih berkas basis data hilang

Jenis-jenis media penyimpan
Media Penyimpan sementara (Volatile storage) Contoh : RAM, Cache dan Register
Media Penyimpanan Permanen(Non Volatile Storage) Contoh : tape, disk
Media Penyimpanan Stabil (Stable Storage) Contoh : Hardisk

Operasi dasar ke media penyimpan
Media penyimpan permanen adalah disk, setiap disk memiliki beberapa blok data yang didalamnya terdapat baris / item data.
Blok data dibagi 2 :
  - blok fisik  : bersifat permanen dan berada didalam disk
  - blok buffer : bersifat temporer dan berada pada memori utama

Selama transaksi sangat mungkin terjadi :
Kesalahan logika
Kesalahan sistem
Kerusakan Sistem
Kegagalan Disk

Jika status transaksi batal, maka dapat dilakukan :
  - Redo transaksi->untuk kesalahan sistem
  - Undo transaksi->untuk kesalahan logika

Skema Mekanisme Recovery
> Recovery berbasis File Log : File log berfungsi untuk merekam terjadinya perubahan dalam basis data. Isi filelog berupa record-record log.
  Field record file log terdiri :
  - Transaction identifier
  - Data item identifier
  - Old Value
  - New Value

> File Log dengan penundaan pengubahan
Semua transaksi perubahan basis data    terekam, tetapi operasi penulisan ditunda sampai transaksi telah selesai dieksekusi  ( ter-commit  secara parsial ).

> File Log dengan pengubahan langsung
Semua transaksi perubahan basis data    terekam secara real time, meskipun transaksi masih berjalan.
  ( uncommitted modifications )

> Check Point : yaitu konsep pengurangan beban kerja dalam mencari kegagalan transaksi yang terekam didalam log file.

  Aksi yang dilakukan checkpoint :
  - merekam kedalam file log
  - menyalin record file log dari memori  utama ke media penyimpan yang stabil
  - menulis semua perubahan blok buffer ke disk

> Page Bayangan
   Kelebihan : akses ke disk menjadi lebih sedikit
   Kekurangan : Bila transaksi banyak, kesulitan untuk menambah ukuran shodow paging

   Pendekatan page-bayangan untuk melakukan proses recovery
Menyimpan tabel page bayangan kedalam media penyimpan permanen, sehingga keadaan basis data sebelum eksekusi transaksi bisa  dikembalikan, jika terjadi kegagalan.
>> Kelemahan page bayangan
     Commit Overhead
     Data fragmentasi
     Garbage collection

Operasi Backup
Backup Statis
Backup Dinamis
Backup Jarah jauh